English Language Indonsian Language

PermataBank Siapkan Kesempatan Yang Besar Bagi Penyandang Difabel

(Sumber: Dok. Bank Permata)

Bandung, ITB Career Center – Berdasarkan amanat UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, perusahaan swasta wajib mempekerjakan minimal 1 (satu) persen penyandang disabilitas. PermataBank merupakan salah satu perusahaan swasta yangmendukung pemberian kesempatan kerja kepada penyandang disabilitas (difabel). Hal ini disampaikan oleh Division Head, Organization & People Development dari PermataBank, Dyah Adhi Astuti atau yang akrab disapa Tituk.

“PermataBank melakukan ini bukan hanya karena kewajiban satu persen yang baru saja dicanangkan. Pada dasarnya kita telah lama memiliki kepedulian yang tinggi kepada penyandang difabel melalui berbagai program yang telah dijalankan. Sejak tahun 2010, PermataBank telah merangkul teman-teman tuna netra untuk bergabung dalam tim telesales. Sampai dengan sekarang tidak terbatas hanya ke tuna netra, namun teman-teman tuna daksa juga telah berkarya di unit yang berbeda seperti misalnya IT, Legal & Compliance, Corporate Affairs e-Channel serta juga di HR,” ujar Tituk saat ditemui di sela-sela acara sharing session dan rekrutmen PermataBank di Center for Research and Community Service (CRCS) Building Kampus ITB, pada Jumat (1/2/2019).

Tituk menjelaskan, karyawan penyandang difabel ditempatkan pada divisi/unit yang sesuai dengan potensinya, sebagai contohkaryawan penyandang tuna netra berpotensi besar untuk ditempatkan di tim telesales yang merupakan tombak pemasaran bagi produk PermataBank.

“Kita melihat, sebetulnya temen-temen yang berkebutuhan khusus itu biasanya hanya kekurangan di satu area. Contohnya penyandang tuna netra, yang kurang adalah di daerah matanya. Mereka memiliki kemampuan yang baik, bagaimana cara dia menjual, bagaimana cara meyakinkan orang, itu jauh lebih bagus daripada yang lainnya. Maka, dengan potensi yang ada, sejak 2010 kita mulai tempatkan teman-teman tuna netra di bagian telesales,” jelas Tituk.

Penempatan penyandang tuna netra di tim telesales ini merupakan salah satu contoh wujud nyata PermataBank dalam memberikan kesempatan kerja yang sama bagi penyandang difabel. Kini sebanyak 27 orang penyandang difabel sudah tergabung sebagai karyawan PermataBank. Tituk menegaskan bahwa perusahaan tidak membedakan mereka dengan karyawan lainnya, bahkan mereka juga diberikan penghargaan seperti karyawan lainnya ketika sukses dalam pekerjaannya.

“Tidak ada yang berbeda, apalagi unit Telesales memiliki rankingkinerja karyawan. Pada rankingkaryawan mereka selalu ada dalam 10 besar. Kita sistemnya rewards, jadi kalau ada yang sukses akan mendapatkan rewards ke luar negeri. Ada satu atau dua dari mereka yang kemarin bisa ke luar negeri. Jadi sebenarnya tidak ada perlakuan berbeda, bahkan mereka pun tidak ingin dibeda-bedakan,” jelas Tituk.

Melihat perkembangan jumlah karyawanpenyandang difabel yang tergabung, PermataBank pun menyesuaikan diri dengan menyediakan fasilitas khusus yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan mereka, diantaranya komputer yang bisa “bicara” dengan menggunakan aplikasi text to speech untuk penyandang tuna netra, penempatan ruangan di lantai yang tidak terlalu tinggi, dan fasilitas lainnya.

“Dengan adanya teman-teman yang berkebutuhan khusus di perusahaan kami, kini peralatan yang ada kami sesuaikan dengan kebutuhan mereka. Misalnya peralatan menggunakan huruf Braille , kita lengkapi hal-hal seperti itu,” ujarTituk.

Agar dapat memberikan kesempatan bekerja kepada penyandang difabel secara berkelanjutan, CSR PermataBank dengan nama PermataHati, mulai tahun 2017 telah menjalin kerja sama dengan Kementrian Sosial dengan memberikan pelatihan literasi keuangan ke BBRVPD (Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas) bekerjasama dengan Perbanas Institute dan Astra International yang berlokasi di daerah Cibinong, Bogor. Penyandang difabel yang tergabung dalam lembaga tersebutadalah penyandang difabel terpilih yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dimana mereka disekolahkan secara khusus dan diberikan pelatihan. Sehingga, lulusannya memiliki pengetahuan, kemampuan, dan sikap kerja yang baik.

“Rata-rata satu angkatan ada 80 hingga 97 orang yang mengikuti pendidikan di Cibinong itu. PermataBank terlibat dalam pendidikan mereka di sana, setelah lulus, beberapa dari mereka kami seleksi lagi untuk dapat bekerja di PermataBank,” ujar Tituk.

Mulai2018 PermataBank membuka kesempatan dalam program Graduate Management Associate Program (GMAP) khususuntukpenyandang difabel. Saat ini sudah terdapat tujuh orang penyandang difabel daksa yang tergabung dalam program ini.

“Harapannya hal ini dapat membuka lapangan pekerjaan untuk para penyandang difabel yang sebenarnya memiliki kemampuan yang sama bagusnya. Selain itu bisa menjadi motivator untuk karyawan lainnya agar lebih giat dalam bekerja,” tutup Tituk .

Komentar


Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung