BANDUNG, ITB CAREER CENTER - Tingginya penetrasi digital ke dalam kehidupan masyarakat di seluruh negeri ternyata ikut mempengaruhi tren masa depan dunia kerja.
Bagus Harimawan, Chief of Human Resources PT Bank Commonwealth dalam pemaparannya mengenai "Latest Trend & Landscape of HR" memaparkan bahwa masa depan dunia kerja tidak berjalan gradual, tetapi lebih eksponensial.
"Masa depan dunia kerja mengalami perubahan eksponensial, baik dari kecepatannya, fleksibilitasnya, dan persaingan talent-nya, semuanya terpapar digitalisasi. Dunia kerja dan dunia industri bergerak secara holistik, dan hal ini menyebabkan model bisnis kita bertransformasi secara menyeluruh pula," ungkapnya.
"Gojek misalnya. Produknya, sistemnya, sekarang semua sudah terkoneksi. Yang dulu hanyalah solusi transaksi di Jakarta, sekarang sudah bisa e-payment. Proyeksi teknologi perbankan dan produk-produk ekonomi pun sekarang sudah digital. Industri sekarang tak lagi mendistingsikan seseorang sebagai white collar-blue collar, tapi lebih sinergis, semua membutuhkan beberapa posisi yang kompeten membangun perubahan; application developer, online transportation driver, big data analyst, banyak lagi," tambahnya.
Commonweatlh Bank hadir untuk membuka pekan ITB Company Week pada Senin, (8/10/18) di Ruang 9211 GKU Timur ITB. Pada kesempatan tersebut, Bagus turut mengajak peserta ITB Company Week untuk menyelami cara pandang baru dalam menjawab tantangan dunia industri 4.0 yang disebut Growth Mindset.
"Teknologi yang berkembang sekarang tidak bekerja untuk menggantikan manusia. Teknologi hanyalah tools, untuk mempercepat, untuk mensejahterakan manusia. Kita tetap bekerja dengan kualitas dan kompetensi yang turut selalu dikembangkan. Berbeda dengan penggunaan fixed mindset yang percaya bahwa kualitas intelegensi dan kapabilitas setiap orang tidak bisa berubah, Growth Mindset sekarang digalakkan untuk mengembangkan intelegensi dan kemampuan manusia supaya tumbuh seiring waktu dan pengalaman kerja. Persisten dan technology savvy adalah beberapa kuncinya," jelasnya.
Menurutnya, mengubah cara pandang ke arah growth mindset menjadi penting karena perubahan di dunia kerja tidak lagi membutuhkan logika dan tradisi kerja yang lama (tradisional, red). Terbukti, beberapa pekerjaan yang muncul hari ini ternyata membutuhkan skills atau kompetensi baru yang bahkan tidak pernah terpikirkan 10 tahun yang lalu.
"Mengutip seorang Management Guru, Peter Ducker, 'The greatest danger in times of turbulence is not the turbulence, it is the act with yesterday's logic'. Jika dunia bertransformasi, kita harus turut bertransformasi. Sekarang problem solving saja tidaklah cukup. Tapi kemampuan complex problem solving dengan melihat competitive advantage dan hubungan dengan orang lain, itu yang dicari oleh semua perusahaan," paparnya. (fv)