Bandung, ITB Career Center - Mendatangi pusat karir di perguruan tinggi lain menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi layanan career center-nya. Melalui kunjungan ke ITB Career Center pada 3 Agustus 2018, Ir. Petiana Indriati selaku Kepala CEDC Universitas Pancasila menceritakan bahwa lewat diskusi dengan ITB Career Center, dirinya mendapat masukan untuk meningkatkan layanan sesuai dengan karakteristik Universitas Pancasila.

"Melalui diskusi dengan Direktur ITB Career Center sekaligus Direktur ICCN, Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST., MT, kami mendapat masukan yang sifatnya big step berkenaan dengan strategi layanan apa yang perlu disesuaikan dengan karakteristik Universitas Pancasila. Saya datang ke ITB karena ITB itu induknya ICCN, kami ingin mencari terobosan untuk menyetarakan layanan di pusat karir kami sehingga sama tujuannya dengan pusat karir di perguruan-perguruan tinggi negeri," ujarnya.

Berbeda dari ITB Career Center, CEDC Universitas Pancasila sendiri baru berdiri pada 2016. Dalam kesempatannya, Ir. Petiana menerangkan bahwa dengan membuka layanan baru seperti CEDC, timnya harus melalui uji kompetensi sehingga bentukan pusat karirnya masih berupa proyek di bawah bidang kemahasiswaan (Wakil Rektor Bidang III).

Meski masih baru, Ir. Petiana menilai bahwa layanan di pusat karirnya sudah mulai mengikuti di ITB. Hanya saja, saat ini CEDC Universitas Pancasila ternyata lebih berkonsentrasi pada layanan kewirausahaan, karir, dan studi lanjut.

Tim CEDC Universitas Pancasila menyimak penjelasan Dr. Eng. Bambang Setiabudi terkait peningkatan layanan pusat karir di ITB Career Center. (Dok. ITB Career Center/fulca)

"Entrepreneurship atau wirausaha menjadi salah satu yang menarik, kebetulan ketua yayasan kami adalah Bapak Siswono Yudohusodo beliau adalah seorang Entrepreneur kenamaan di Indonesia. Seperti ITB, memang renstra kita di tahun 2034 adalah menuju entrepreneural university, tapi baru dirintis saat ini. Setiap tahun kita ada penyiapain 100 entrepreneur, kita kumpulkan mahasiswa dari seluruh fakultas dengan proposal dan ide bisnis yang sifatnya embrio. Anak-anak milenial susah ditebak, kadang setelah diberi couching, bisnisnya kadang terhenti lantaran tidak memberikan progress report. Setelah ini, kami ingin ada engagement dengan ITB Career Center dan ICCN terkait hal tersebut, termasuk pula tentang layanan tracer study, dan counseling," ujarnya.

“Inovasi lainnya akan kami pertimbangkan lagi, karena CEDC Universitas Pancasila masih dalam fase branding. Kami ingin meningkatkan layanan kami dulu," tambahnya.