English Language Indonsian Language

Progres 35.000 MW Sesuai Target

Sejak dicanangkan pada 4 mei 2015 di Bantul, Jawa Tengah, Program 35.000 Mega Watt (MW) yang saat ini tengah digarap oleh PLN terus mengalami kemajuan. Kemajuan ini terjadi baik dari sisi pembangkit, transmisi maupun Gardu Induk. Perkembangan ini mengacu kepada progres yang terjadi pada tiap tahapan, baik tahapan perencanaan, tahapan pengadaan, tahapan konstruksi bahkan tahapan Commercial Operation Date (COD) atau beroperasi secara komersil.

Secara kesuluruhan progress pembangunan 35.000 MW sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan pada bulan Oktober 2017. Hal ini dihitung dari sejumlah aspek tahapan yang sedang dikerjakan dan kinerja perusahaan.
Untuk progress pembangunan pembangkit , pada bulan Oktober 2017, jumlah pembangkit yang telah terkontrak atau PPA mencapai 29.747 MW yang terdiri dari 948 Megawatt sudah operasi dan komisioning, 15.126 Megawatt pada fase konstruksi dan13.673 Megawatt dalam proses financial close.

Tidak hanya pembangkitan, untuk transmisi saat ini juga mengalami kemajuan pesat, hal ini terlihat dari capaian transmisi yang telah dibangun maupun dalam tahap perencanaan pembangunan.

Dari target 46.813 kms hingga tahun 2019, saat ini yang telah memasuki tahapan pra konstruksi sebanyak 20.385 Kilometer Sirkuit (Kms) atau setara dengan 44%, untuk tahapan konstruksi telah mencapai 19.343 Kms atau sama dengan 41%, dan untuk transmisi yang telah berhasil masuk sistem atau beroperasi yakni sebanyak 7.084 Kms atau 15% dari progress pembangunan transmisi secara keseluruhan. Pembangunan transmisi yang tersebar di Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana (RUPTL 2016-2024). Angka ini tentu merupakan progress yang cukup membanggakan, terlebih keberadaan transmisi sangat penting untuk menyalurkan energy listrik.

Sementara untuk pembangunan Gardu induk, dari target 109.199 Megavolt Ampere (MVA), sebanyak 47.082 MVA atau setara dengan 43% telah memasuki tahapan pra konstruksi, sementara untuk tahapan konstruksi saat ini telah mencapai 35.769 MVA atau setara dengan 33% dan Gardu Induk yang telah energize sebanyak 26.348 MVA atau sama dengan 24%.

DUKUNGAN PEMERINTAH

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia menjadi konsentrasi Pemerintah, yang tertuang dalam nawacita terutama poin ke 6 dan ke 7 yakni :
1. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
2. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Mengingat pentingnya ketersediaan energy listrik bagi masyarakat, Presiden melalui Keputusan Presiden no 3 dan 4 tentang Percepatan Infrastuktur Kelistrikan (PIK) tahun 2016 memberikan jalan untuk terealisasinya program 35.000 MW. Perpres ini merupakan payung hukum utama yang dibuat untuk menembus hambatan-hambatan yang selama ini tidak dapat ditembus oleh aturan yang ada, yang berupa ketentuan-ketentuan untuk mempermudah proses pengadaan pembangkit, transmisi, dan gardu induk, penyehatan keuangan PLN, Energi Primer, Kepastian dan Konsistensi Aturan (Perijinan, Tata Ruang, Penyediaan Lahan), serta keterlibatan Pemda dalam Program 35.000 MW.

“Selain progres pembangunan pembangkit listrik, kami juga menyiapkan infrastruktur peraturan untuk memungkinkan kerja yang sangat besar ini dapat berjalan sesuai dengan kerangka waktu yang direncanakan, untuk itu bantuan dari Pemerintah dan stakeholder sangat penting untuk merealisasikan semua target bisa tercapai” ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka.

Sebelumnya PLN juga telah melakukan revaluasi aset dan ekuitas. Dari revaluasi tersebut maka total aset dan ekuitas perseroan diakhir tahun 2015 meningkat sekitar Rp 650 Triliun atau masing-masing meningkat sebesar 227%dan 453%.

Revaluasi aset tahun 2015 tersebut telah meningkatkan solvabilitas perseroan dari DER (Debt to Equity Ratio) hampir 3 kali menjadi 33,5%. Sehingga PLN mempunyai ruang kapasitas pinjaman yang sangat besar guna mendukung program 35.000 MW.

Hal lain yang dilakukan untuk memastikan keberhasilan pembangunan pembangkit IPP, sejumlah aturan pengadaan ditambahkan sedemikian rupa sehingga hanya perusahaan yang mempunyai kapasitas keuangan dan kompetensi yang dapat ikut proses pengadaan ini, sehingga kepastian terjadinya financial close akan menjadi lebih besar.

Program 35 ribu megawatt dialamatkan sebagian besar untuk mengatasi wilayah-wilayah yang kondisi kelistrikannya defisit atau siaga. Namun demikian, penyelesaian pembangkit dapat menjadi kecelakaan lain bila transmisi dan gardu induk yang akan menyalurkan listrik dari pembangkit tidak tersedia dalam waktu yang sesuai dengan penyelesaian pembangkit. Untuk itu selain fokus untuk pembangkitan, PLN juga fokus pada tranmisi dan gardu induk khususnya transmisi yang selama ini mempunyai banyak kendala sosial dan melibatkan sangat banyak pemilik lahan dan lokasi yang tersebar.

Seperti yang diketahui, Lokasi proyek ditentukan dengan antara lain mempertimbangkan demand listrik dan kondisi sistem kelistrikan.
Proyek yang berada di sistem yang nomal/siaga tetap dibangun karena perkiraan demand listrik di masa mendatang tinggi (meskipun sistem saat ini tidak defisit).


Sumber : Humas PLN

Komentar


Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung