English Language Indonsian Language

Strategi para Alumni PMWxTOP dalam Menjalankan Usaha di era Pandemi

 

Sesi foto saat acara Alumni Sharing PMWxTOP 2021 Batch 1 dengan tema “Making Creativity and Innovation in Pandemic Era” secara daring pada Jumat, 12 Maret 2021.

Bandung, ITB Career Center – PMW x TOP 2021 Batch 1 adalah program kolaborasi antara ITB Career Center dengan LPiK yang mulai berjalan sejak Januari hingga Mei 2021. Program ini khusus untuk para mahasiswa ITB yang tertarik di bidang entrepreneur. Salah satu kelebihan program ini adalah bisa melakukan kredit sks untuk semester depan sebanyak 3 – 5 sks tergantung dari bobotnya.

Pada Jumat, 12 Maret 2021 dilaksanakan Alumni Sharing PMWxTOP 2021 Batch 1 dengan mengusung tema “Making Creativity and Innovation in Pandemic Era”. Hadir dalam sesi kali ini adalah para penerima program PMW angkatan sebelumnya, yaitu Harry Kurniawan Nugraha selaku CEO Kubust, ada Egar Putera Bahtera selaku CEO Chevalier, dan ada Arka Irfani selaku CEO Bell Society.

Sesuai dengan tema yang diangkat, para pembicara menceritakan journey mereka untuk tetap bisa bertahan dalam kondisi pandemi saat ini. Hal-hal apa saja yang mereka lakukan, dijelaskan dan diceritakan pada acara ini. Dimulai dari Harry Kurniawan Nugraha yang akrab disapa Harry. Usaha Harry yang bergelut dibidang advertising (seperti billboard, megatron/videotron dengan cara-cara yang kreatif) mengalami penurunan ketika terjadi pandemi. Alasan utamanya adalah karena adanya laranagan untuk berkerumun dan jalanan menjadi sepi sehingga iklan yang terpasang jarang dilihat orang, boleh dibilang omset menurun. Banyak perusahaan atau pengguna jasa Harry mulai mengurangi offline ads, karena jumlah viewers menurun. “Ubah mindset Teman-Teman, karena viewers ga bisa mendatangi kita, ya kita yang datangi mereka. Kita membuat mobil yang berisikan layar atau LED yang menjadi media untuk beriklan. Dan kita buat agar mobil itu yang berputar-putar di sekitar Bandung!” jelasnya.

Lain cerita dengan Harry, Egar memiliki usaha diberbagai bidang, yaitu seperti sepatu kulit dengan brand Chevalier, Cannes dan Socia, tas, jaket dan sneakers dengan brand Monoka, dan yang terbaru adalah interior design dengan brand Etraworks. Lebih lanjut dibahas oleh Egar adalah mengenai perilaku konsumen saat pandemi. Usaha yang dilakukan oleh Egar menyasar ke dua segmentasi pasar, yaitu premium segment dan middle low segment. Khusus untuk Chevalier dan Etraworks yang lebih menyasar premium segment tidak terpengaruh oleh pandemi, daya beli konsumen tetap tinggi. Banyak konsumen yang melakukan repeat order/returning karena sudah percaya dengan produk yang dihasilkan oleh Egar. Selain itu, rekomendasi dari para pembeli yang berasal dari premium segment membuat Etra Works tetap kebanjiran order untuk melakukan renovasi kantor yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Kecenderungan premium segment adalah apabila sudah menyukai sebuah brand atau produk jarang sekali untuk pindah ke lain hati, dan mereka tidak akan segan untuk memberikan rekomendasinya kepada orang lain. Ada hal yang ditekankan oleh Egar dan dipesankan kepada teman-teman entrepreneur yang mengikuti acara yaitu “Bersedekah baik dikala lapang maupun sempit. Inilah ujian Kita yang sesungguhnya” pesannya.

 

Para pembicara dan moderator dalam acara Alumni Sharing PMWxTOP 2021 Batch 1.
(Ki-Ka: Arka, Egar, Herry dan Naufal selaku moderator) (12/03/21)

Yang terakhir bercerita adalah Arka Irfani. Usaha yang dijalankan Arka berbeda dengan kedua pembicara sebelumnya. Usaha Arka, Bell Society, adalah start-up berbasis penelitian yang berfokus pada pengembangan material terbarukan yaitu penggunaan selulosa mikroba sebagai material yang dapat menggantikan penggunaan kulit sintetis. Inovasi adalah produk yang dihasilkan oleh Bell Society. Ketika produk belum ada dipasaran, kenalkan dulu atau edukasi pasar mengenai produk yang akan dihasilkan, dengan cara sell the story, gunakan media sosial untuk mempromosikannya. Setelah melalui penelitian atau riset yang jelas, tunjukan bahwa produk itu ada dan siap dipasarkan. Beberapa contoh produk yang sudah dihasilkan adalah Bioplastik, Misel Flex, Cascara board dan Recycled Paper. Salah satu cara untuk memasarkan produk adalah berkolaborasi dengan partner lain. Hal ini yang sedang dihadapi oleh Bell Society. Berkolaborasi dengan berbagai brand dengan menggunakan produk dari Bell Society sebagai bahan dasarnya. “Sekarang, berkolaborasi melalu online meeting menjadi hal yang lumrah. Dulu proses untuk berkolaborasi cukup rumit, karena banyak prosedur yang harus dilalui. Dengan online, semua jadi mudah!” cerita Arka yang hampir setiap hari melakukan online meeting dengan berbagai brand setelah rajin melakukan ”spam” melalui email kepada brand-brand tersebut. Hal yang paling penting adalah pelajari marketnya, catat semua proses yang telah dilalui, dan jangan lupa untuk beriklan baik menggunakan facebook ads ataupun google ads. (EF)

Komentar


Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung