Tangkapan layer sebagian para peserta acara webinar ITBxSayurbox “Envision Journey Post Graduate & Turn Opportunity to Reality” pada Selasa 9 Maret 2021.
Bandung, ITB Career Center – Pada Selasa, 9 Maret 2021 dilaksanakan acara ITBxSayurbox, sebuah webinar yang interaktif membahas mengenai bagaimana cara memilih karir untuk usaha yang professional, dengan tema yang diusung Envision Journey Post Graduate & Turn Opportunity to Reality. Sayurbox adalah start-up yang bergerak dibidang e-commerce khusus untuk sayur dengan konsep farm-to-table. Sayurbox akan mengantarkan sayuran dari petani (farm) sampai kepada para pelanggannya (table).
Saat ini Sayurbox telah hadir di area Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok, dan akan terus bertambah. Sistem yang digunakan adalah Pre-Order untuk meminimalkan waste. Sayurbox memangkas cara konvensional antara petani dan penjual, meringkas supply chain.
Sayurbox didirikan pada Juli 2016 oleh Amanda Susan, Rama Notowidigdo dan Metha Trisnawati. Menurut cerita dari Metha Trisnawati yang merupakan alumni ITB jurusan Teknik Industri ’06, Sayurbox berawal dari kegelisahan Amanda terhadap masalah-masalah yang dialami petani lokal, terutama ketika panen yang berlebihan tetapi tidak ada akses untuk menjualnya, lalu munculah ide untuk membuat Sayurbox. “Waktu itu, saya baru selesai kuliah S2, baru pulang ke Indonesia. Lalu diajak bertemu dengan Amanda, dan ngobrol-ngobrol mengenai projectnya, dan saya tertarik untuk gabung” cerita Metha.
Dalam sesi tanya-jawab yang interaktif, ada pertanyaan dari audience yang bertanya, apa sih yang dipelajari atau nilai-nilai apa yang didapat dari berkuliah di ITB, dijawab oleh Metha “Cara pandang dalam menghadapi permasalahan, terutama karena saya lulusan Teknik Industri, saya melihat semua hal secara gerenalis. Jadi saya bisa melihat peluang-peluang yang ada mungkin yang belum ditangkap oleh pasar” jawabnya.
Sesi pemaparan oleh ke empat alumni ITB menceritakan mengenai pengalaman mereka setelah lulus dan bekerja di Sayurbox (09/03/21)
Selain Metha, turut hadir Listiarso Wastuargo atau yang akrab dipanggil Gogo. Dia adalah VP Engineering di Sayurbox. Sebelumnya, Gogo bekerja di Facebook selama kurang lebih 7 tahun sebagai software engineer. Diceritakan bahwa saat masih kuliah, Gogo terlalu banyak mengerjakan project sampingan, sehingga hampir saja tidak akan lulus karena kesibukannya tersebut, namun akhirnya Gogo bisa meluangkan waktunya menyelesaikan studinya. Salah satu yang memotivasi Gogo untuk bekerja di Sayurbox adalah keinginannya untuk menjadi problem solver di Indonesia, sehingga Gogo kembali ke Indonesia setelah lama di Seattle, Amerika Serikat.
Selain Metha dan Gogo, ada Ikhsan dan Faisal yang juga merupakan alumni ITB. Ikhsan adalah seorang Business Intelligence Lead sementara Faisal Adiprabowo Widyanto adalah seorang product manager. Tugas Ikhsan dan Faisal berhubungan dengan konsumen yang intinya membantu untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan aplikasi Sayurbox. Menurut Mereka, adahal yang penting dilakukan selama masa kuliah adalah mengikuti oraganisasi, baik himpunan maupun unit. Pengalaman mengikuti organisasi selama masa kuliah memberikan kesempatan untuk mengembangkan softskill dan hardskill mereka. Kadang dari pertemanan di organisasi, kesempatan untuk bekerja didapatkan dari relasi. (EF)