English Language Indonsian Language

Pahami Basic Money Management Pribadi Sebelum Berbisnis

Bandung, ITB Career Center – Mempelajari gaya keuangan yang baik dalam berbisnis adalah hal yang penting. Tapi sebelum itu, kita harus dapat mengelola keuangan pribadi dengan baik pula. Hal ini disampaikan oleh Business mentor sekaligus pengajar kewirausahaan di MM Prasetiya Mulya, M Setiawan Kusmulyono dalam acara IB Talk Startup Series FROM ZERO TO ENTREPRENEUR! Sesi tiga dengan tema "Designing Effective Financial Style for your Business". Acara ini diadakan oleh MM Prasetiya Mulya secara daring pada Kamis (17/12/2020).

Dalam webinar ini, Setiawan memberikan tiga materi, salah satunya yaitu basic money management. Menurutnya, sebelum berbicara tentang keuangan bisnis, kita harus paham terlebih dahulu tentang keuangan pribadi. Bagaimana kita mengatur keuangan pribadi akan berdampak dengan keuangan bisnis yang kita kelola. Ini adalah pondasi dasar keuangan bisnis.

“Hal yang paling sering ditemui adalah berbisnis tapi tidak memiliki gaji, berbisnis tapi keuangan kantor menjadi satu dengan pribadi. Bingung bagaimana menentukan keuntungan. Maka yang harus kita pelajari adalah basic money management,” jelasnya.

Yang pertama kita pahami dalam basic money management adalah be aware of where our money is going. Setiawan menjelaskan sebelum memulai apapun, fokuslah mengetahui kemana saja uang kita mengalir. Kata kunci keuangan yang sukses adalah bukan sebesar-besarnya penerimaan, namun sebijak-bijaknya pengeluaran.

“Kita bisa membayangkan, ada yang menerima gaji 2 juta tetapi segala kebutuhannya bisa terpenuhi. Ini adalah perubahan sikap, karakter. Kita harus siap, kita harus memiliki kebijaksanaan sebelum kita mengatur uang. Kalau kita mengatur uang 2 juta aja tidak bisa, kita tidak akan diberikan lebih dari itu” jelasnya.

Dalam berbisnis, kita sering menghadapi masalah besar pasak dari pada tiang, artinya banyakan pengeluaran dari penerimaan. Ini adalah sebuah masalah, artinya setiap bulan kita mengalami kerugian, minus pemasukan. Jika setiap bulan bisnis mengalami minus pemasukan, kemungkinan kita menutup kekurang tersebut dengan berhutang.

“Ini adalah prinsip basic money management yang kedua, yaitu spend less than you earn. Artinya penerimaan kita (keuntungan) harus lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran. Harus bisa nabung,” ujarnya.


Ia mencontohkan alokasi keuangan (konservatif) yaitu 50 persen untuk kebutuhan dasar seperti makan, pakaian dan cicilan rumah. Kedua, 30 persen untuk menabung, khususnya dana darurat dan asuransi. Ketiga adalah investasi, hal ini penting untuk uang pensiun.

Prinsip basic money management selanjutnya adalah berinvestasi, grow yout money. Tujuannya adalah mempersiapkan masa depan. Setiawan menegaskan, dalam berinvestasi pilihlah investasi yang paling kita pahami. Beberapa contoh investasi adalah celengan (tabungan), tabungan bank, deposito, reksadana, obligasi/SUN, emas, saham, property dan berbisnis.

Hal di atas adalah beberapa basic money management yang sebaikan dipahami sebelum kita memulai bisnis. Setelah kita dapat mengelola keuangan pribadi, keuangan bisnis pun akan dapat kita kelola dengan baik. (Mar)

Komentar


Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung