Bandung, ITB Career Center - Perkembangan teknologi tak hanya dimanfaatkan oleh perusahaan kosmetik L'Oreal, tapi juga Paragon, yang menjadi sponsor utama perhelatan Titian Karir ITB Oktober 2019 di Sabuga lalu.
Arlin Hanessia, Market Development Manager Paragon mengatakan bahwa teknologi telah membantu mempercepat proses produksi perusahaan ini dari hulu ke hilir sehingga mampu memenuhi permintaan konsumennya.
Arlin Hanessia, Market Development Manager Paragon bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan mahasiswaan, Prof. Ir. Bermawi di pembukaan TKT Oktober 2019 di Sabuga. (Dok. ITB Career Center/fulca)
"Teknologi membantu banget proses produksi kita, ya. Dari hulu ke hilir, proses produksinya kita sendiri yang kelola. Sehingga jobseeker yang background-nya teknik pun sangat cocok kerja disini. Ada banyak ide yang berkaitan dengan teknologi terkait proses produksi, distribusi, plan, pabrikan, dan pemasaran produk Paragon. Misalnya, teman-teman sekarang bisa coba warna lipstik yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan menggunakan virtual reality (VR)," ungkap Nessia yang juga alumni SBM ITB ini.
Lebih dari itu, menurutnya, didukung dengan penggunaan teknologi, industri FMCG berpeluang besar di pasaran karena kosmetik sudah menjadi komoditas yang dibutuhkan banyak orang.
"Betul semua orang ingin barangnya lebih personal sesuai kebutuhan mereka, sesuai karakter mereka. Digitalisasi cukup membantu kita ya untuk mengetahui keinginan konsumen," tuturnya.
Booth Paragon ramai dikunjungi peserta Titian Karir Terpadu ITB Oktober 2019. (Dok. ITB Career Center/uca)
Ketika diwawancarai lebih jauh terkait persaingan pasar di bidang yang sama, Nessia mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Berbeda dari perusahaan kosmetik lainnya, Nessia optimis bisnis Paragon bisa terus meningkat jika potensi orang-orang di dalamnya terus menerus diberdayakan.
"Kita tidak melihat perusahaan kosmetik lain menjadi saingan ya, karena kalau dibilang terpapar teknologi, talent pun-bisa saja tersaingi dengan perusahaan teknologi dan startup," ungkapnya.
"Bisnis itu buat kami nomor terakhir. Kita tidak khawatir dengan persaingan di luar, justru itu menjadi bumbu penyemangat kita. Misi pertama kita adalah mengembangkan potensi paragonian (orang-orang di dalam Paragon, red), baik dari Director sampai ke SPG-nya. Kami percaya Paragon akan berkembang seberkembang orang-orang di dalamnnya," pungkasnya. (fulca)