Indra Gunawan, Founder Urgent.id menjadi pembicara dalam Seminar PMW "How to Start your IT Business" di Ruang 9211 GKU Timur ITB, Jumat (18/10/2019). (Dok. ITB Career Center)
Bandung, ITB Career Center - Tanpa riset pasar, membuat sebuah kerajaan bisnis ternyata hanya akan sia-sia saja. Pemenang Pekan Mahasiswa Wirausaha tahun 2010, Indra Gunawan membenarkan hal ini.
Dalam Seminar PMW "How to Start Your IT Business" di R.9211 GKU Timur ITB, Indra mengatakan bahwa apapun bisnisnya, baik makanan, produk fashion, maupun jasa IT, memerlukan riset pasar sebelum melepas produknya ke konsumen.
"Dulu, saya pertama bisnis bikin meja laptop, belum sempat bikin riset pasar. Itu bisa dibilang gagal, karena saya mulai dari produknya, sehingga kesulitan cari konsumennya," tutur founder urgent.id ini ketika ditemui Jumat lalu di Kampus ITB, (18/10/2019).
Indra melanjutkan, setidaknya ada tiga kesalahan yang biasa dilakukan ketika memulai bisnis. Selain tidak melakukan riset pasar, pasalnya, wirausahawan kerap terlanjur menyukai produk yang dibuatnya pertama kali.
"Kegagalan yang lain dalam membuat bisnis, kadang kita terlalu menyukai produk pertama yang kita buat sampai-sampai tidak mau terima kritik dari orang lain. Bisa jadi ga ada yang beli karena memang tidak sesuai target pasarnya. Berarti, kesalahan kita dari awal adalah tidak punya target yang SMART (spesific, measurable, attainable, relevant, time bound) atau sederhananya, spesifik, terukur, dan bisa dilakuin saat ini. Ini penting untuk mengetahui misal dalam seminggu berapa unit yang terjual, bisnis kan harus realistis juga," paparnya.
Riset pasar menjadi penting agar mengetahui kebutuhan pasar. Meminjam istilah blue ocean, Indra mencontohkan bahwa ketika masuk ke sebuah bisnis dan sudah ada pemainnya, berarti market itu sudah tervalidasi kebutuhannya.
"Dengan menggunakan metode blue ocean, eliminasi, tingkatkan, kurangi, dan tambahkan, berarti kita bisa menilai bagaimana mengalahkan pesaing kita di pasar tersebut. Yang penting, harus tau apakah pasarnya sudah tervalidasi atau belum," ungkap alumni Teknik Mesin ITB tahun 2008 ini.
Jika pasarnya sudah tervalidasi, Indra menilai seorang wirausahawan perlu melakukan tes pasar.
"Jika pasar tervalidasi, kita bisa mulai buat merek dan slogan yang mudah merepresentasikan produk kita, lalu lakukan tes pasar. Bisa di shares online ataupun jual lewat join grup jual beli. Disitulah kita bisa melihat seberapa orang butuh dengan produk kita, bisa lihat juga pesaing pasar kita siapa saja," pungkasnya. (fulca)