Bandung, ITB Career Center – Work-Life Balance atau keseimbangan waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi seringkali diabaikan oleh para workaholic. Banyak orang yang tidak bisa menyesuaikan membagi waktu, baik karena tuntutan pekerjaan maupun kesadaran pribadi.
(Sumber Gambar : https://associationsnow.com/wp-content/uploads/2016/03/0331_worklife-600x360.jpg)
Seperti yang dilansir situs Forbes.com, bekerja dengan waktu yang berlebihan sebenarnya dapat menimbulkan stres yang berkepanjangan. Hal tersebut akan berpengaruh buruk pada hubungan dengan orang terdekat, gangguan kesehatan hinnga penurunan kebahagiaan seseorang. Seorang jurnalis sekaligus produser radio, Deborah Jian Lee, memberikan beberapa tips demi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
1. Hindari sifat perfeksionis
Memiliki sifat perfeksionis sebenarnya baik untuk beberapa kasus dalam bekerja, tetapi harus dipahami bahwa kehidupan begitu rumit. Mengejar karir dalam pekerjaan sesempurna mungkin, membuat kita rentan terkena depresi karena kita tahu tidak semua hal dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka, yang menjadi fokus bukan melakukan pekerjaan dengan sempurna, akan tetapi melakukan pekerjaan semaksimal mungkin. Jangan sampai sifat ini membuat kita lupa akan kehidupan pribadi yang harus dijalani.
2. Fokus pada satu hal
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School mengatakan, jaman sekarang teknologi memungkinkan seseorang bekerja lebih lama dibadingkan tahun-tahun sebelumya. Faktanya, 94 persen pekerja profesional mengaku bekerja lebih dari 50 jam perminggu dan sisanya bekerja lebih dari 65 jam perminggu. Kemajuan teknologi ini memungkinkan kita terus bekerja tak kenal waktu. Tak jarang kita mengirim email pekerjaan saat sedang berkumpul dengan keluarga, quality time harus tetap menjadi quality time tanpa gangguan lain.
3. Jangan lupakan hal penting
Walupun kita sibuk bekerja, ada beberapa hal krusial yang tidak boleh terlupakan, seperti makan, pergi ke kamar mandi, tidur dan hal pribadi lainnya. Seringkali seseorang melewatkan waktu tidur untuk bekerja, hal ini tentu dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental.
4. Habiskan waktu dengan aktifitas lain
Mulai identifikasi hal-hal yang penting dalam kehidupan untuk dijadikan prioritas dalam beraktifitas diluar pekerjaan. Buat list orang-orang dan kegiatan yang memiliki prioritas tinggi, hal ini akan memudahkan kita dalam menentukan aktifitas yang dilakukan di luar pekerjaan.
5. Mulai dari sekarang
Kita memang tidak bisa melakukan hal tersebut dengan cepat dan tiba-tiba. Menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi tentu butuh proses dan dilakukan secara bertahap. Apalagi jika kita sudah terbiasa fokus pada pekerjaan, merubah kebiasaan merupakan hal yang tidak mudah. Lakukan perlahan dan satu persatu sesuai dengan list yang telah kita tentukan sebelumnya.
Beberapa tips tersebut dapat diterapkan oleh workaholic yang ingin mulai menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Keuntungannya dengan menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi tentunya akan mengurangi tingkat stress para pekerja, sehingga kehidupan lebih bahagia. (Maryam)