English Language Indonsian Language

Ubah Gaya Kepemimpinan Untuk Jadi Pemimpin yang Terus Berkembang

Bandung, ITB Career Center – Seorang pemimpin dituntut untuk mampu mengevaluasi diri sendiri secara kritis dan menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan pekerjaan. Evaluasi gaya kepemimpinan ini diperlukan agar seorang pemimpin terus berkembang menghadapi perubahan yang ada. Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dapat kita pilih sesuai dengan sifat kita dan keadaan lingkungan kerja.

 

Dikutip dari Ivyexec.com, ada beberapa situasi di mana kita mungkin perlu mengubah gaya kepemimpinan, diantaranya ada peristiwa internal atau external yang mempengaruhi kinerja tim, gaya kepemimpinan kita yang tidak cocok dengan kebutuhan tim, peran baru, sistem bekerja yang berubah, dan lain sebagainya. Berikut adalah cara mengubah gaya kepemimpinan kita.

 

Melakukan Evaluasi Diri

Untuk mengevaluasi diri, kita perlu jujur kepada diri sendiri. Evaluasi kekurangan dan kelebihan diri secara jujur, agar kita tahu apa sebenarnya yang harus diperbaiki dari diri kita. Untuk mengevaluasi diri, ada tiga pertanyaan yang dapat membantu kita menemukan gaya kepemimpinan yang cocok dengan kita.

Pertama, mengetahui nilai-nilai inti, seperti kebaikan, efesiensi dalam bekerja, kejujuran dan sebagainnya. Kedua, mengetahui tujuan kepemimpinan kita, apakah tujuannya untuk berinovasi, atau untuk materi dan sebagainya.

Ketiga adalah membuat daftar kelebihan dan kelemahan yang kita miliki, tuliskan secara kritis apa saja yang menjadi kekurangan dan bagaimana kita menyikapinya. Tuliskan pula kelebihan dan bagaimana kita memanfaatkan kelebihan diri tersebut. Setelah itu kita dapat memilih macam gaya kepemimpinan.

 

Kepemimpinan Demokratis (atau Partisipatif)

Gaya kepemimpinan ini secara aktif melibatkan tim mereka dalam proses pengambilan keputusan. Mereka menghargai peluang dan menciptakan umpan balik untuk bisnis mereka. Kolaborasi adalah kunci dari kepemimpinan yang demokratis. Kepemimpinan gaya ini pun dapat menumbuhkan kreativitas dalam tim karena secara bersama-sama mencari ide untuk memecahkan permasalahan yang ada.


Kepemimpinan Laissez-faire

Laissez-faire adalah bahasa Prancis untuk “biarkan saja”, artinya para pemimpin ini memberikan sumber daya yang dibutuhkan tim mereka untuk melakukan pekerjaan, kemudian membiarkan para karyawan mengembang dirinya sendiri. Ini bisa menjadi gaya kepemimpinan yang hebat bagi mereka yang mempercayai tim mereka dan merasa bahwa mereka memiliki pengalaman dan peralatan untuk melakukan pekerjaan mereka, tetapi jika dibiarkan terlalu jauh dapat membuat karyawan merasa tidak didukung.

 

Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin yang berkarisma dapat terlihat dari gayanya memimpin. Kepemimpinan yang karismatik menggunakan komunikasi yang kuat dan jelas untuk mendukung anggota tim dalam bekerja. Jenis kepemimpinan ini dapat menginspirasi tim dan memotivasi mereka untuk bekerjasama dan berkomitmen pada bisnis. Gaya kepemimpinan karismatik pun fokus pada inovasi dan kreativitas.

 

Berlatih, Berlatih, Berlatih

Mengubah sesuatu kehidupan sehari-hari membutuhkan latihan. Tetapkan tujuan harian untuk diri sendiri dalam mengimplementasikan perubahan gaya kepemimpinan baru. Misalnya, jika kita memilih Kepemimpinan Demokratis kita dapat mulai menerapkan dalam rapat harian dengan memberikan waktu kepada anggota tim memberikan masukan atas topik yang sedang dibahas.

           

Beberapa hal di atas dapat kita lakukan untuk memilih gaya kepemimpinan baru. Kita pun dapat membuat gaya kepemimpinan unik sendiri yang menarik dan sesuai dengan diri kita. Untuk penerapannya, lakukan secara perlahan dan biasakan gaya kepemimpinan baru agar mudah bagi anggota tim menerima perubahan gaya kepemimpinan kita. (Mar)

 

 

 

Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung